Syarat Bansos Harus Mandul Dulu, Cak Min: Jangan Buat Aturan Sendiri

- Jurnalis

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com, Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi memicu kegaduhan di ruang publik berkaitan dengan isu kebijakan yang diambil sepekan ini.

Mulai dari bersitegang dengan Ormas GRIB Jaya Jawa Barat di Depok, memasukan siswa nakal ke barak militer, dan yang terakhir, ide vasektomi untuk penerima bantuan sosial (bansos).

Deddy Mulyadi menjelaskan bahwa penerima bansos di Jawa Barat harus divasektomi alias KB pria.

Deddy Mulyadi mengemukakan alasan harus ber-KB untuk penerima bansos untuk menekan angka kemiskinan.

“Dari sisi tanggungjawab ketika seseorang menikah, maka ia bertanggungjawab terhadap kehamilan, kelahirannya, dan pendidikannya. Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, dan membiayi pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong. Untuk itu, agar kelahirannya diatur, angka kemiskinan menurun; karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak cenderung miskin. Maka, para penerima bantuan sosial, apakah nanti bantuan biaya kelahiran, bantuan rumah sakit, bantuan listrik, bantuan pangan non tunai, bantuan perumahan, bantuan tanah, bantuan beasiswa untuk anaknya, saya harapkan yang laki-lakinya lho, suaminya atau ayahnya ber-KB sebagai bentuk tanggungjawan terhadap diri dan keluarganya,” Jelas Deddy dikutip dari channel Youtube Tvone, Jumat, 2/5/2025.

Menanggapi ide vasektomi tersebut, Menko Pemberdayaan, Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal Cak Min menjelaskan bahwa syarat penerima bansos sudah ada. Dan, tidak ada syarat harus divasektomi lebih dulu.

“Nggak ada, nggak ada syarat itu, kata Cak Min di Kompleks Parlemen Senayan, Sabtu (3/5/2025)

Lebih lanjut, Cak Min mengingatkan kepala daerah untuk tidak boleh buat aturan sendiri terkait dengan bansos.

Dia juga menekankan bahwa seluruh bantuan pemerintah nanti sudah terintegrasi dengan KB.

Tanggapan terhadap gagasan kebijakan Gubernur Jawa Barat itu diutarakan oleh Ketua Komisi Fatwa MUI, Prof. Asrorun Niam Soleh yang menjelaskan bahwa kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin harus juga bijaksana dan tidak boleh bertentangan dengan hukum dan norma agama.

“Beberapa bulan menjabat, kebijakannya populis, saya kira di satu sisi pasti masyarakat memiliki ekspektasi dengan kebijakan populis ini. Akan tetapi, tentu kebijaksanaan itu dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan. Kebijakan perlu bijaksana. Pemerintah perlu meregulasi, salah satunya dengan menetapkan syarat-syarat administratif. Tetapi kalau syarat-syaratnya bertentangan dengan hukum, syaratnya bertentangan norma agama, maka pemerintah yang seharusnya ditaati bisa tidak ditaati”, jelas Soleh.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Jupir

Editor : Hatol

Berita Terkait

Rp2,4 Miliar untuk 3 Mobil Dinas Baru DPRD Mabar, Kendaraan Lama Masih Ada
Lindungi Hak Hak Pekerja, Pemkot Lhokseumawe Luncurkan “RUKON”
NJOP Manggarai Barat Naik 1800 %, DPRD Perindo: Fantastis, Tidak Masuk Akal, dan Investasi Sepi
Noel: Koruptor Harus Dihukum Mati, Kini Jadi Tersangka KPK
Noel Ditangkap KPK, Presiden Prabowo Angkat Tangan Tak Ada Ampun untuk Koruptor!
KPK Bongkar ‘Tarif Haram’ Noel Dari Rp 275 Ribu Melonjak Jadi Rp 6 Juta
Kerugian Negara Mengintai Proyek Dinas Pariwisata Mabar, Volume Tak Sesuai, Dana Tetap Cair
Proyek RSUD Komodo Bernilai Miliaran Diduga Dikendalikan Pejabat Luar Daerah

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 21:15 WITA

Rp2,4 Miliar untuk 3 Mobil Dinas Baru DPRD Mabar, Kendaraan Lama Masih Ada

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 23:54 WITA

Lindungi Hak Hak Pekerja, Pemkot Lhokseumawe Luncurkan “RUKON”

Kamis, 28 Agustus 2025 - 13:28 WITA

NJOP Manggarai Barat Naik 1800 %, DPRD Perindo: Fantastis, Tidak Masuk Akal, dan Investasi Sepi

Minggu, 24 Agustus 2025 - 23:46 WITA

Noel: Koruptor Harus Dihukum Mati, Kini Jadi Tersangka KPK

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 13:13 WITA

Noel Ditangkap KPK, Presiden Prabowo Angkat Tangan Tak Ada Ampun untuk Koruptor!

Berita Terbaru

PS Naga Mas Mengikuti Turnamen Pacar Cup

Daerah

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Kamis, 11 Sep 2025 - 02:10 WITA