PKN : Rp 37 M Salah Anggaran, Aroma Korupsi Menyengat di Pemkab Mabar

- Jurnalis

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:33 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Labuan Bajo, Publikata.com – Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Tahun 2024 kembali membongkar borok akut dalam tubuh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Sebanyak Rp 37,4 miliar ditemukan salah penganggaran di 18 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Fakta ini tak bisa lagi dianggap kekeliruan teknis. Ketua Pemantau Keuangan Negara (PKN) Cabang Manggarai Barat, Loren Logam, bahkan menyebutnya sebagai indikasi kuat praktik korupsi yang sistemik dan terstruktur.

“Kalau anggaran sebesar itu bisa salah dialokasikan dan melibatkan 18 SKPD sekaligus, maka kita tidak sedang bicara soal kelalaian. Ini sudah masuk wilayah persekongkolan anggaran. Ini korupsi yang dibungkus dengan baju administratif,” tegas Loren, Sabtu (28/6).

PKN: Ini Kejahatan Anggaran, Bukan Salah Ketik

Menurut Loren, kasus ini bukan hanya soal ‘salah pos’, tapi bagian dari pola rekayasa perencanaan yang bertujuan membelokkan alokasi dana publik. Dana yang seharusnya digunakan untuk belanja barang, jasa, dan belanja modal sektor vital yang menyangkut pelayanan publik justru tidak tepat sasaran.

“Ini bukan kesalahan teknis biasa. Ini adalah kejahatan anggaran yang dibuat seolah-olah legal di atas kertas. Tapi secara substansi, ini bentuk perampokan keuangan daerah,” lanjut Loren.

PKN mencium adanya modus pengalihan alokasi anggaran agar mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu di balik sistem birokrasi. Dan jika dibiarkan, skema seperti ini akan terus mereproduksi praktik korupsi yang semakin canggih dan sulit dilacak tanpa investigasi mendalam.

PKN Desak Audit Forensik dan Penyelidikan Pidana

PKN mendesak agar audit forensik segera dilakukan oleh BPK bersama aparat penegak hukum. Tidak cukup dengan sekadar klarifikasi administratif atau sanksi internal.

“Kami minta ini dibongkar tuntas. Bila perlu, Kejaksaan dan KPK turun langsung. Ini bukan semata soal kesalahan belanja, ini soal uang rakyat yang kemungkinan besar sudah bocor entah ke mana,” kata Loren.

Ia juga menyinggung lemahnya peran Inspektorat Daerah yang seharusnya menjadi garda awal pengawasan anggaran. PKN menilai pengawasan internal di Pemkab Mabar tidak lagi fungsional, bahkan terkesan tutup mata terhadap penyimpangan anggaran.

Sindiran Keras untuk WTP

Meski Pemkab Manggarai Barat kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, Loren menyebut predikat itu tak lebih dari “kosmetik anggaran”.
“WTP itu tidak bisa dijadikan tameng. Justru yang kami curigai, WTP ini dijadikan alat legitimasi agar praktik korup bisa terus disembunyikan. Sudah saatnya kita buka matanya publik, bahwa WTP tidak berarti bersih dari korupsi,” ujar Loren dengan nada keras.

PKN menegaskan pihaknya siap menyerahkan laporan temuan dan dokumen pendukung kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta membuka kanal pelaporan publik untuk menerima informasi lanjutan terkait dugaan keterlibatan oknum pejabat Daerah.

Sebagai daerah super prioritas pariwisata Nasional, Loren mengingatkan bahwa korupsi di tubuh Pemkab Mabar adalah ancaman nyata bagi masa depan Labuan Bajo.

“Kita bisa bangun hotel dan bandara megah, tapi kalau uang daerah dikorupsi secara terstruktur, maka kita hanya akan punya etalase indah yang busuk dari dalam. Dan rakyat yang akan menanggung kehancurannya,” tutup Loren.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Alex

Editor : Jupir

Berita Terkait

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta
PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup
Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar
Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu
Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo
DPRD Mabar Pecah: Netral vs Tolak Rencana Pembangunan Hotel di Padar Utara
Ketua DPRD Mabar Ungkap Hak yang Belum Dipenuhi Pemda
Rp2,4 Miliar untuk 3 Mobil Dinas Baru DPRD Mabar, Kendaraan Lama Masih Ada

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 21:05 WITA

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta

Kamis, 11 September 2025 - 02:10 WITA

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Rabu, 10 September 2025 - 22:42 WITA

Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar

Rabu, 3 September 2025 - 20:58 WITA

Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu

Selasa, 2 September 2025 - 16:08 WITA

Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo

Berita Terbaru

PS Naga Mas Mengikuti Turnamen Pacar Cup

Daerah

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Kamis, 11 Sep 2025 - 02:10 WITA