KPK Sentil Dugaan Backing Tambang Emas Sebayur, Pengamat Sebut Kejahatan Ekologis Serius

- Jurnalis

Sabtu, 29 November 2025 - 22:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com, Labuan Bajo – Polemik dugaan aktivitas tambang emas ilegal di Pulau Sebayur Besar kembali memanas setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun langsung ke lokasi dan menemukan bukti kuat adanya aktivitas penambangan di kawasan penyangga Taman Nasional Komodo (TN Komodo). KPK bahkan menyentil potensi adanya backing yang melindungi operasi ilegal tersebut.

Ketua Satuan Tugas Koordinasi-Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, menegaskan bahwa lembaganya turun untuk memastikan tidak ada pejabat atau pihak tertentu yang bermain di balik aktivitas melanggar hukum itu.

“Kenapa KPK ikut-ikut dilihat? Ya jangan sampai ada yang melindungi. Jangan sampai ada backing-backing, istilahnya offroad suap menyuap di balik itu. Tentu ada uangnya, entah ke pejabat negara atau oknum. Apalagi ini berdampak pada keberlanjutan wisata Labuan Bajo,” tegas Dian, Jumat (28/11).

KPK menerima aduan masyarakat terkait aktivitas tambang ilegal tersebut, lalu mengecek langsung lokasi. Temuan KPK memperlihatkan adanya alat kerja dan bukti visual dari rekaman drone yang menunjukkan aktivitas pengerukan tanah di kawasan hutan Sebayur Besar. Lokasi tambang berada hanya 15–20 menit berjalan kaki dari garis pantai.

Pengamat Kebijakan Publik, Max Jupir, mengecam keras aktivitas tambang emas ilegal tersebut. Ia menyebutnya sebagai tindakan yang bukan hanya melanggar hukum lingkungan, tetapi juga menohok langsung jantung pariwisata bahari Manggarai Barat.

“Aktivitas penambangan tersebut masuk kategori kejahatan ekologis serius, harus ditindak tegas karena merusak citra wisata bahari Labuan Bajo,” ujar Max, Sabtu (29/11).

Max menegaskan bahwa aktivitas pertambangan memiliki regulasi ketat, apalagi jika berada di kawasan berstatus destinasi wisata super prioritas. Karena itu, sangat kecil kemungkinan penambangan di Pulau Sebayur bisa memperoleh izin resmi.
“Jangankan memberi izin, yang sudah punya izin pun bisa dicabut kalau mengganggu ekologis. Seperti yang terjadi di Raja Ampat, IUP dicabut. Apalagi yang tanpa izin seperti di Sebayur ini,” tegas Max.

Ia juga menilai tambang ilegal tersebut sebagai tindakan yang secara langsung “memusuhi” industri pariwisata Manggarai Barat.

“Implikasinya itu luas. Citra wisata bahari Labuan Bajo rusak, sentimen wisatawan negatif, investor hengkang, masyarakat kehilangan mata pencarian, dan daerah kehilangan pendapatan,” jelas Max.

Max mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat segera mengambil langkah tegas dan tidak membiarkan persoalan ini berlarut-larut.

“Pariwisata Labuan Bajo sangat bergantung pada wisata bahari. Tambang ilegal di ‘jantung’ wisata bahari adalah tindakan merusak pembangunan Mabar secara langsung. Pemda harus bersikap tegas,” katanya.

Ia juga mendorong agar penyelesaian persoalan ini melibatkan berbagai pihak.

“Pemda Mabar harus menggandeng Forkompinda, masyarakat, dan pegiat wisata. Dengan begitu penyelesaiannya bisa lebih cepat,” ujarnya.

KPK menyatakan temuan tambang ilegal ini sebagai sinyal bahaya bagi masa depan pariwisata Labuan Bajo. Pulau Sebayur Besar berada di zona penyangga TN Komodo, wilayah yang seharusnya bebas dari aktivitas yang merusak ekosistem.

Dengan dugaan adanya pihak yang membekingi operasi tambang, KPK menegaskan akan terus mengusut dan mengoordinasikan langkah hukum dengan aparat penegak hukum terkait.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Alex

Editor : Tim Editorial

Berita Terkait

Laporan Nelayan Pulau Serai  Antar Tim SAR Temukan Satu Jenazah WNA Spanyol
KM Putri Sakinah Karam di Perairan Pulau Padar, 4 WNA Spanyol Masih Dicari
Kontak Senjata di TN Komodo, Pemburu Rusa Asal NTB Dibekuk Aparat
Cetak Kader Loyalis, LKK DPC PKB Manggarai Barat Gelar Pendidikan Kader
Guru di Paje Dikeroyok Warga Setelah Menegur Anak yang Bermain Petasan
Perencanaan Buruk, Drone Miliaran Rupiah Terbengkelai Di Kantor Pertanian
Ganggu Kenyamanan dan Keselamatan, Warga Tuntut Penutupan Gudang CV SUNRISE
PPK Tersangka Korupsi Wae Kaca Belum Ditahan, Kejari dan Pelapor Diduga Masuk Angin

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 08:41 WITA

Laporan Nelayan Pulau Serai  Antar Tim SAR Temukan Satu Jenazah WNA Spanyol

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:33 WITA

KM Putri Sakinah Karam di Perairan Pulau Padar, 4 WNA Spanyol Masih Dicari

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:56 WITA

Kontak Senjata di TN Komodo, Pemburu Rusa Asal NTB Dibekuk Aparat

Senin, 15 Desember 2025 - 19:12 WITA

Cetak Kader Loyalis, LKK DPC PKB Manggarai Barat Gelar Pendidikan Kader

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:10 WITA

Guru di Paje Dikeroyok Warga Setelah Menegur Anak yang Bermain Petasan

Berita Terbaru