Kerugian Negara Mengintai Proyek Dinas Pariwisata Mabar, Volume Tak Sesuai, Dana Tetap Cair

- Jurnalis

Selasa, 15 Juli 2025 - 16:04 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com, Manggarai Barat – Satu lagi proyek fisik bernilai miliaran rupiah di Kabupaten Manggarai Barat kembali disorot. Kali ini datang dari lingkup Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) yang mengelola pembangunan infrastruktur wisata bahari tahun anggaran 2024.

Proyek yang menyasar Kawasan Wisata Bahari Mberenang itu menghabiskan anggaran Rp6.159.695.000,00 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024. Meski telah dibayar lunas 100% melalui SP2D tertanggal 27 Desember 2024, audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) justru menemukan adanya kekurangan volume pekerjaan senilai Rp108.500.466,13.

Fakta Audit 34 Item Tak Sesuai Volume

Dalam pemeriksaan menyeluruh terhadap 394 item pekerjaan, BPK mencatat bahwa 34 di antaranya tidak dikerjakan sesuai volume dalam kontrak. Artinya, negara telah membayar penuh proyek yang secara fisik belum seluruhnya terpenuhi.

Pekerjaan ini juga telah mengalami dua kali adendum kontrak, sebuah praktik yang seharusnya menjadi alat untuk menyesuaikan perubahan di lapangan. Namun nyatanya, perubahan itu tidak mampu mencegah terjadinya kekurangan fisik. Dana tetap cair, volume tetap bolong.

Proyek tersebut dikontrakkan sejak 27 Juli 2024 dengan SPMK tertanggal 5 Juli 2024, dan dilaksanakan hingga tutup tahun. Tapi meskipun pekerjaan belum sepenuhnya sesuai kontrak, dana proyek sudah cair seluruhnya ke pihak penyedia.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar di mana posisi pengawasan dinas? Mengapa SP2D bisa terbit jika pekerjaan belum sesuai volume? Dan lebih jauh apakah ini sekadar kelalaian administratif atau ada pola sistemik permainan proyek?

Potensi Kerugian Negara dan Kelemahan Pengawasan

Meski nilainya “hanya” sekitar Rp108 juta, kerugian akibat kekurangan volume ini tetap merupakan bagian dari kebocoran anggaran negara. Ini menunjukkan adanya celah serius dalam sistem pengawasan internal, baik dari PPK, pengawas lapangan, hingga pejabat penandatangan SP2D.

Tak hanya itu, praktik adendum kontrak yang berulang dan pencairan dana penuh di tengah ketidaksesuaian pekerjaan patut dicurigai sebagai mekanisme legal untuk membungkus kelemahan realisasi proyek.

Fenomena proyek fisik bermasalah bukan hal baru di Manggarai Barat. Temuan seperti ini menambah panjang daftar dugaan praktik manipulatif dalam pengelolaan anggaran publik volume pekerjaan direkayasa, dokumen dilapisi legalitas adendum, dan pembayaran tetap mengalir.

Dengan ini, publik berhak waspada dan mendorong DPRD serta Bupati untuk mengevaluasi menyeluruh terhadap semua proyek infrastruktur yang dibiayai APBN maupun APBD.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Alex

Editor : Jupir

Berita Terkait

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta
PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup
Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar
Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu
Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo
DPRD Mabar Pecah: Netral vs Tolak Rencana Pembangunan Hotel di Padar Utara
Ketua DPRD Mabar Ungkap Hak yang Belum Dipenuhi Pemda
Rp2,4 Miliar untuk 3 Mobil Dinas Baru DPRD Mabar, Kendaraan Lama Masih Ada

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 21:05 WITA

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta

Kamis, 11 September 2025 - 02:10 WITA

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Rabu, 10 September 2025 - 22:42 WITA

Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar

Rabu, 3 September 2025 - 20:58 WITA

Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu

Selasa, 2 September 2025 - 16:08 WITA

Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo

Berita Terbaru

PS Naga Mas Mengikuti Turnamen Pacar Cup

Daerah

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Kamis, 11 Sep 2025 - 02:10 WITA