Publikata.com – Pagi yang seharusnya penuh sukacita berubah menjadi hening penuh duka bagi umat Katolik di Keuskupan Larantuka. Hari Raya Paskah, Minggu 20 April 2025, justru membawa kabar kepergian seorang gembala umat yang begitu dicintai, Romo Ansel Liwu.
Ia ditemukan telah meninggal dunia di kamarnya, hanya beberapa jam setelah memimpin Misa Malam Paskah di Stasi Lamawolo, Adonara Tengah. Pagi itu, pintu kamarnya diketuk berkali-kali. Namun tak ada jawaban. Saat pintu dibuka, tubuh Romo Ansel terbaring diam sudah tidak lagi bernafas.
“Pagi tadi digedor pintu tidak bangun. Ketika dibuka, Romo Ansel sudah meninggal,” tutur Romo Arnoldus Vestralen melansir detikBali.com
Duka ini bukan hanya karena kehilangan seorang imam, tetapi karena kepergiannya terjadi di hari kebangkitan Kristus, saat umat merayakan harapan dan kehidupan yang baru.
Pada Minggu sebelumnya, Romo Ansel sempat jatuh pingsan saat memimpin misa Minggu Palma. Namun ia tetap memilih melayani hingga akhir hayatnya, dengan kelembutan dan semangat pengabdian yang tak pernah surut.
Selama hidupnya, Romo Ansel dikenal sebagai pribadi yang menyejukkan. Di setiap kotbahnya, ia tidak sekadar berbicara, tapi menyentuh hati umat dengan tutur yang penuh kasih. Ia pernah menjadi pembina calon imam di Seminari Ritapiret Sikka, tempat di mana benih panggilan ditanam dengan doa dan cinta.
Romo Ansel juga dikenal dekat dengan makhluk hidup. Ia memelihara seekor anjing putih yang ia beri nama Bianca, dari bahasa Italia yang berarti “putih”.
Hari ini, dunia kehilangan satu lagi suara lembut yang menuntun dalam keheningan. Langit Adonara seolah ikut berkabung, saat lonceng gereja berdentang bukan untuk merayakan, melainkan melepas.
Selamat jalan, Romo Ansel. Biarlah khotbahmu kini bersuara di Surga, dan kasihmu tetap hidup di hati mereka yang pernah kau jamah dengan cinta.
Penulis : Alex
Editor : Acik Jupir