Publikata.com- Menjelang Pesta Paskah 2025, umat Katolik diajak untuk merenungkan bentuk pertobatan yang semakin relevan di tengah zaman modern
Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, dalam Surat Gembala Prapaskah/Paskah 2025, mengajak seluruh umat untuk tidak hanya memperbarui diri secara rohani, tetapi juga memperdalam komitmen menjaga alam ciptaan Tuhan.
Gagasan pertobatan ekologis bukan hal baru. Sejak terbitnya ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus pada tahun 2015, Gereja Katolik di seluruh dunia terus menggaungkan pentingnya merawat bumi sebagai rumah bersama.
Dalam semangat Prapaskah, di tengah keheningan doa dan puasa, Mgr. Maksimus mengingatkan bahwa merawat ciptaan adalah wujud nyata iman dan harapan, terutama di tengah krisis lingkungan yang kian terasa.
Alam Flores dan Labuan Bajo bukan hasil karya manusia, tetapi anugerah dari Allah pesan Mgr. Maksimus. Sayangnya, kerakusan dan kurangnya solidaritas sosial telah membuat anugerah ini terancam menjadi bencana ekologis.
Mgr. Maksimus mengutip pernyataan Paus Fransiskus dalam Laudato Si’ (LS 95) “Lingkungan adalah anugerah kolektif yang harus kita jaga bersama.”
Dengan penuh keprihatinan namun juga harapan, Mgr. Maksimus menekankan bahwa menjaga keseimbangan ekologis bukan sekadar pilihan, tapi tanggung jawab moral demi generasi yang akan datang.
Sikap Tegas terhadap Eksploitasi Geothermal
Dalam bagian lain pesannya, Mgr. Maksimus menyuarakan kembali penolakan terhadap eksploitasi energi geothermal di Pulau Flores. Meski disebut sebagai energi terbarukan, dalam konteks ekologis dan sosial Flores yang rapuh, eksplorasi ini dinilai lebih banyak membawa ancaman ketimbang manfaat.
Kerusakan lingkungan, hilangnya sumber pangan, dan terkikisnya keharmonisan sosial bukanlah harga yang pantas dibayar. Sejalan dengan Surat Pastoral FABC 2025 dan sikap para Uskup Provinsi Gerejawi Ende, Gereja mendesak pemerintah untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya, yang lebih sesuai dengan konteks lokal.
Menutup pesannya, Mgr. Maksimus mengajak seluruh umat untuk melihat pertobatan ekologis sebagai bentuk nyata dari kasih dan pengharapan akan kebangkitan. Dalam terang Paskah yang akan datang, menjaga bumi adalah bagian dari mewujudkan sukacita iman dalam tindakan.
Penulis : Alex
Editor : Jupir