Gereja Katolik Tegas Tolak Eksploitasi Geothermal di Flores

- Jurnalis

Sabtu, 5 April 2025 - 16:01 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com- Menjelang Pesta Paskah 2025, umat Katolik diajak untuk merenungkan bentuk pertobatan yang semakin relevan di tengah zaman modern

Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, dalam Surat Gembala Prapaskah/Paskah 2025, mengajak seluruh umat untuk tidak hanya memperbarui diri secara rohani, tetapi juga memperdalam komitmen menjaga alam ciptaan Tuhan.

Gagasan pertobatan ekologis bukan hal baru. Sejak terbitnya ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus pada tahun 2015, Gereja Katolik di seluruh dunia terus menggaungkan pentingnya merawat bumi sebagai rumah bersama.

Dalam semangat Prapaskah, di tengah keheningan doa dan puasa, Mgr. Maksimus mengingatkan bahwa merawat ciptaan adalah wujud nyata iman dan harapan, terutama di tengah krisis lingkungan yang kian terasa.

Baca Juga :  Indonesia Bisa Lolos Piala Dunia 2026 Dengan Syarat ini

Alam Flores dan Labuan Bajo bukan hasil karya manusia, tetapi anugerah dari Allah pesan Mgr. Maksimus. Sayangnya, kerakusan dan kurangnya solidaritas sosial telah membuat anugerah ini terancam menjadi bencana ekologis.

Mgr. Maksimus mengutip pernyataan Paus Fransiskus dalam Laudato Si’ (LS 95) “Lingkungan adalah anugerah kolektif yang harus kita jaga bersama.”

Dengan penuh keprihatinan namun juga harapan, Mgr. Maksimus menekankan bahwa menjaga keseimbangan ekologis bukan sekadar pilihan, tapi tanggung jawab moral demi generasi yang akan datang.

Sikap Tegas terhadap Eksploitasi Geothermal

Dalam bagian lain pesannya, Mgr. Maksimus menyuarakan kembali penolakan terhadap eksploitasi energi geothermal di Pulau Flores. Meski disebut sebagai energi terbarukan, dalam konteks ekologis dan sosial Flores yang rapuh, eksplorasi ini dinilai lebih banyak membawa ancaman ketimbang manfaat.

Baca Juga :  Sido Muncul Dukung Industri Pariwisata Labuan Bajo

Kerusakan lingkungan, hilangnya sumber pangan, dan terkikisnya keharmonisan sosial bukanlah harga yang pantas dibayar. Sejalan dengan Surat Pastoral FABC 2025 dan sikap para Uskup Provinsi Gerejawi Ende, Gereja mendesak pemerintah untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya, yang lebih sesuai dengan konteks lokal.

Menutup pesannya, Mgr. Maksimus mengajak seluruh umat untuk melihat pertobatan ekologis sebagai bentuk nyata dari kasih dan pengharapan akan kebangkitan. Dalam terang Paskah yang akan datang, menjaga bumi adalah bagian dari mewujudkan sukacita iman dalam tindakan.

Penulis : Alex

Editor : Jupir

Berita Terkait

Ratenggaro Viral karena Pungli, Wamenpar Desak Reformasi Total Pariwisata NTT
Gaji PPPK Lebih Besar dari PNS? Ini Fakta Mengejutkan yang Jarang Diketahui
Sekda DKI Dilaporkan ke KPK, Diduga Jadikan Jabatan Sebagai Warisan Keluarga
Johny G. Plate Tetap Dihukum 15 Tahun dan Mobil Pribadi Dirampas Untuk Negara
Syarat Bansos Harus Mandul Dulu, Cak Min: Jangan Buat Aturan Sendiri
Polisi Menyapa Pelosok di Hardiknas, Buku Jadi Jembatan Harapan
‘Adu Kuat’ antara Mantan Panglima dengan Hercules
Revisi UU ASN: Sekda dan Kadis Bisa Lawan Bupati

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 21:38 WITA

Ratenggaro Viral karena Pungli, Wamenpar Desak Reformasi Total Pariwisata NTT

Sabtu, 17 Mei 2025 - 01:37 WITA

Gaji PPPK Lebih Besar dari PNS? Ini Fakta Mengejutkan yang Jarang Diketahui

Kamis, 15 Mei 2025 - 20:59 WITA

Sekda DKI Dilaporkan ke KPK, Diduga Jadikan Jabatan Sebagai Warisan Keluarga

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:03 WITA

Johny G. Plate Tetap Dihukum 15 Tahun dan Mobil Pribadi Dirampas Untuk Negara

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:03 WITA

Syarat Bansos Harus Mandul Dulu, Cak Min: Jangan Buat Aturan Sendiri

Berita Terbaru