Diajak Gubernur Melki ke Jakarta Bupati Edi Keluhkan Kontribusi TNK

- Jurnalis

Sabtu, 22 Maret 2025 - 18:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com, Labuan Bajo, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Lakalena, mengajak seluruh Bupati/Wali Kota se NTT ke Jakarta untuk melaksanakan serangkaian rapat dan pertemuan dengan sejumlah Kementrian.

Dari serangkaian rapat yang dilaksanakan bersama Kementrian, salah satu Kepala Daerah yaitu Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menarik perhatian saat audiensi bersama Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman, di Gedung Kemenkeu-Jakarta, Kamis, (20/03) sore.

Menurut Edi, kehadiran Pemerintah pusat di wilayahnya tidak memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat. Ia menceritakan, ada wilayah yang secara administrasi menjadi tanggungjawabnya namun secara otoritatif menjadi kewenangan lembaga lain yang tidak bisa diaturnya.

“Dulu yang saya tau itu suatu kabupaten baik administrasi maupun otoritasnya murni dipimpin oleh seorang Bupati. Tetapi di Manggarai Barat itu administrasinya oleh Bupati tetapi otoritasisasinya ada 3 komponen. Pertama Bupati, yang kedua Balai Taman Nasional Komodo, yang ketiga Badan Otoritas Pariwisata. Ada zona tertentu Bupati tidak punya kewenangan untuk mengaturnya”, ucap Bupati Edi.

Baca Juga :  Ratenggaro Viral karena Pungli, Wamenpar Desak Reformasi Total Pariwisata NTT

Lebih lanjut ia menerangkan, dalam wilayah yang menjadi otoritas BTNK, masyarakat miskin, infrastruktur seperti dermaga, Sekolah, Puskesmas tidak diperhatikan. Sementara disisi lain ada pungutan dengan kategori Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang hasilnya tidak sepeserpun dibagikan kepada Pemerintah Daerah.

“Dalam konteks BTNK karena dia masuk dalam kategori penerimaan yang disebut dengan PNBP, tetapi masyarakat miskinnya mereka tidak urus, sekolah rusak mereka tidak urus, dermaga mereka tidak bangun, puskesmas mereka tidak bangun tetapi uang yang dipungut atas keindahan yang menjadi domain otoritas mereka itu mereka pungut, tanpa membagi sepeserpun kepada pemerintah daerah”, tutur bupati Edi.

Baca Juga :  Mengejutkan! Andre Kornasen Siap Beberkan Bukti ke Polisi

Menurut Bupati Edi, kalaupun PNBP itu tidak dibagikan kepada Pemerintah Manggarai Barat, rakyat miskin disekitar kawasan yang menjadi otoritas BTNK itu harus diperhatikan demikian juga dengan fasilitasnya.

“Tentu ada batas, tetapi lagi-lagi di Taman Nasional Komodo, oke daerah tidak mendapat bagian dari PNBP tapi rakyat di situ harus diurus, fasilitas kesehatannya termasuk dermaganya, rakyat miskinnya dibangun. Jangan kekayaan alamnya diurus tapi rakyatnya itu urusan bupati”, tegas Bupati Edi.

Hal lain yang menjadi keprihatinan Bupati Edi terkait Pungutan PNBP yang dilakukan oleh KSOP yang merupakan UPTD Kementrian Perhubungan.

Bupati Edi berharap, hal ini perlu didiskusikan dan dikonkritkan dalam rangka menjaga keseimbangan dan menjaga soliditas Pemerintah Pusat dan Daerah dan khususnya demi kesejateraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan di daerah.

 

 

Penulis : Hatol

Editor : Jupir

Sumber Berita: Infopublik

Berita Terkait

Yusuf Bora Hina Wartawan, Bangun Kawona Beach Club Diduga Langgar Sempadan Pantai
Bertanya Soal PPPK, Wartawan Dihina Yusuf Bora dan Dilarang Tulis
Bea Cukai Labuan Bajo Minta Bukti Suap, Tapi Lupa Data Rokok Ilegal 2,49 Milliar
Dari Turki ke Lembor, 75 Ekor Sapi Kurban Untuk 2.000 Keluarga
Diduga Suap Bea Cukai dan Aparat Hukum Lindungi Rokok Ilegal di Manggarai
SMK Negeri 3 Komodo Yakin Peserta Didiknya Bisa Jadi Entrepreneur Baru di Masa Depan
dr. Yusi Peroleh Informasi Dugaan Prostitusi Anak SD ke Labuan Bajo dari Sopir Travel
Dari Sakit Jadi Sehat, Transformasi Perumda Wae Mbeliling di Tangan Aurelius Endo

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 23:01 WITA

Yusuf Bora Hina Wartawan, Bangun Kawona Beach Club Diduga Langgar Sempadan Pantai

Senin, 9 Juni 2025 - 22:06 WITA

Bertanya Soal PPPK, Wartawan Dihina Yusuf Bora dan Dilarang Tulis

Sabtu, 7 Juni 2025 - 17:05 WITA

Bea Cukai Labuan Bajo Minta Bukti Suap, Tapi Lupa Data Rokok Ilegal 2,49 Milliar

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:25 WITA

Diduga Suap Bea Cukai dan Aparat Hukum Lindungi Rokok Ilegal di Manggarai

Senin, 26 Mei 2025 - 12:36 WITA

SMK Negeri 3 Komodo Yakin Peserta Didiknya Bisa Jadi Entrepreneur Baru di Masa Depan

Berita Terbaru

Opini

Kota Seribu Phinisi, Tapi Siapa yang Berlayar?

Rabu, 11 Jun 2025 - 07:16 WITA