FPMABAR Dorong Kementrian ATR/BPN, Kepolisian, dan Kejaksaan Segera Bentuk Satgas Investigasi Persoalan Agraria di Mabar

- Jurnalis

Kamis, 24 April 2025 - 19:57 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Publikata.com, Labuan Bajo, Forum Peduli Manggarai Barat (FPMABAR) melakukan aksi demonstrasi di Kantor BPN Manggarai Barat, Kamis (24/04/2025).

FPMABAR menuduh BPN Mabar menjadi bagian dari biang kerok konflik agraria yang terjadi selama ini.

Ketua FPMABAR, Lorens Logam mengangkat beberapa konflik agraria di Manggarai Barat.

Pertama: Berkaitan dengan kedudukan hukum Haji Ramang Isaka dan Muhamad Syair dalam penerbitan sertifikat.

Menurut Lorens, kedudukan hukum dua orang tersebut wajib dijelaskan terbuka. Karena dalam penerbitan sertifikat di Labuan Bajo dan sekitarnya wajib mendapatkan pengukuhan dari dua orang tersebut.

“Legitimasi mereka di hadapan BPN Mabar itu seperti apa? Bilamana mereka menjadi bagian dari pegawai BPN Manggarai Barat, biar masyarakat diarahkan untuk berkoordinasi dengan dua orang ini saja saat ingin mengajukan permohonan sertifikat,” tegasnya.

Kedua: BPN Mabar tidak boleh menerapkan standar ganda dan disparitas perlakuan saat pengurusan sertifikat tanah. Hal tersebut bisa menjadi pemicu kebingungan di tengah masyarakat.

“Ada perlakuan berbeda kalau masyarakat dan korporasi mengajukan persyaratan permohonan sertifikat tanah. BPN lebih cepat mengurus pihak korporasi ketimbangan masyarakat, mungkin karena duitnya besar dan lancar”, sindirnya.

Ketiga, Berkaitan sengketa tanah di Pulau Kukusan yang terjadi sejak Tahun 2005 lalu.

Tahun 2005, salah satu masyarakat membeli tanah di Pulau Kukusan seluas 10 Hektar. Pada tahun sama yang bersangkutan mengajukan penerbitan sertifikat dua bidang seluas 2 hektar, sehingga sisanya 8 hektare.

Pada tahun 2024, masyarakat tersebut mengajukan permohonan penerbitan sertifikat untuk 8 hektar tersisa ke BPN Mabar tetapi pihak BPN belum bisa melakukan proses lebih lanjut karena ada pihak lain yang mengklaim tanah tersebut.

“Kita mencurigai BPN Mabar berusaha menghambat proses ijin karena sedang berkoordinasi kepada mafia tanah untuk melakukan pembajakan di lokasi atau tanah masyarakat yang memiliki hak sah,” Ucap Lorens.

Selain itu, Tri Deddy, salah satu peserta massa aksi menuduh konflik agraria di Manggarai Barat karena kinerja BPN sangat lambat.

“Manggarai Barat telah menjadi ladang konflik agraria yang berkepanjangan baik antar masyarakat ataupun masyarakat dengan pengusaha. Hal ini dipicu oleh kinerja BPN lamban”, ucapnya.

Untuk menyelesaikan konflik agraria yang berkepanjangan dan menciptakan iklim investasi yang sehat di Manggarai Barat, Deddy mendesak pemerintah segera membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgas).

“Harus segera bentuk Satgas yang beranggotakan Kementrian ATR/BPN, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk melakukan investigasi mendalam persoalan carut-marut persoalan pertanahan di Manggarai Barat”, tegasnya.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Jupir

Editor : Hatol

Berita Terkait

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta
PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup
Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar
Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu
Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo
DPRD Mabar Pecah: Netral vs Tolak Rencana Pembangunan Hotel di Padar Utara
Ketua DPRD Mabar Ungkap Hak yang Belum Dipenuhi Pemda
Rp2,4 Miliar untuk 3 Mobil Dinas Baru DPRD Mabar, Kendaraan Lama Masih Ada

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 21:05 WITA

SMKN 1 Labuan Bajo Dapat BOS Rp 2 Miliar, Siswa Masih Bayar Rp 1,5 Juta

Kamis, 11 September 2025 - 02:10 WITA

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Rabu, 10 September 2025 - 22:42 WITA

Korupsi Rp1,8 Miliar, 3 Tersangka Proyek Jalan Ditahan Kejari Mabar

Rabu, 3 September 2025 - 20:58 WITA

Demo FMPD di DPRD Mabar: Stop Privatisasi Pantai, Cabut Izin Hotel Mawatu

Selasa, 2 September 2025 - 16:08 WITA

Ketua Fraksi Demokrat Manggarai Barat Apresiasi Pelaksanaan Aksi Damai Di Labuan Bajo

Berita Terbaru

PS Naga Mas Mengikuti Turnamen Pacar Cup

Daerah

PS Naga Mas Kecewa Ikut Turnamen Pacar Cup

Kamis, 11 Sep 2025 - 02:10 WITA